Emha Ainun Nadjib :
Titik Nadir Demokrasi - Kesunyian Manusia dalam Negara
Titik Nadir Demokrasi - Kesunyian Manusia dalam Negara
Mungkin Indonesia memang sedikit banyak punya dan melakukan kesalahan-kesalahan tertentu di pulau timur itu. Alhasil sejumlah penduduk memandang kita sebagai perampok atau penindas. Mungkin pendekatan politik kita keliru. Mungkin kita eksploitatif di sektor ekonomi. Mungkin kita bersikap fasistis di wilayah antrologi dan kebudayaan. Dengan begitu pelan atau cepat, mereka merasa disikap tidak fair? . Atau barangkali meskipun dari sudut "nasionalisme negara" hal itu tidak rasional, saudara-saudara kita di sana punya alasan rasional untuk merasa bukan bagian dari indonesia? sebagaimana orang-orang Mono Mindanao, meski tak sama persis, juga merasa sah untuk tidak menjadi orang Filipina?Atau kebingungan orang-orang indian mendengarkan pesta gegap gempita Columbus yang merasa menemukan Amerika, bahkan kemudian merasa menjadi "orang kampung Amerika" sambil memusnahkan mereka. Yang namannya "negara" memang bikin miris manusia dan kemanusiaan. Yang namanya 'komitmen nasional-bikinan beberapa orang - memang memang sungguh-sungguh nggegirisi (menakutkan, mencemaskan) bagi kemerdekaan asasi makhluk Tuhan.