Sunday, April 5, 2015

TINJAUAN PUSTAKA KADAR AIR

                                                KADAR AIR 
 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang cukup banyak di dunia ini, ditandai dengan adanya lautan, sungai, danau dan lain-lain sebagainya. Tanah memegang peranan penting dalam melakukan prespitasi air yang masuk ke dalam tanah, selanjutnya sekitar 70% dari air yang diterima di evaporasi dan dikembalikan ke atmosfer berupa air, dan tanah memegang peranan penting dalam refersi dan penyimpanan. Sisanya itulah yang digunakan untuk kebutuhan tranpirasi, evaporasi dan pertumbuhan tanaman.
Kandungan air dalam tanah dapat ditemukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah nisbi, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kandungan air dan karena itu dapat ditafsirkan bermacam-macam. Walaupun penentuan kandungan air tanah didasarkan pada pengukuran gravimetrik, tetapi jumlah air lebih mudah dinyatakan dalam hitungan volumetrik seperti nisbah air.
Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, antara lain untuk memenuhi transpirasi dalam proses asimilasi. Reaksi kimia dalam tanah hanya berlangsung bila terdapat air. Pelepasan unsur-unsur hara dari mineral primer terutama juga karena pengaruh air, yang kemudian mengangkutnya ke tempat lain (pencucian unsur hara). Sebaliknya kemampuanair menghanyutkan unsur hara dapat pula dimanfaatkan untuk mencuci garam-garam yang berda dalam tanah.
Fungsi lain dalam tanah adalah melapukkan mineral yaitu menyiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman dan sebagai media gerak unsur-unsur hara ke akar. Jadi air merupakan pelarut dan bersama-sama hara yang lain terlarut membentuk larutan tanah, tetapi bila air teralalu banyak maka hara tanah akan tercuci dan membatasi pergerakan udara dalam tanah.
Konsistensi tanah dan kesesuaian tanah untuk diolah sangat dipengaruhi oleh kandungan air tanah. Demikian pula daya dukung tanah sangat dipengaruhi oleh kandungan air dalam tanah. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu melaksanakan pengamatan penetapan Kadar Air tanah untuk mengetahui proses dan berapa jumlah air yang dikandung oleh tanah.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum penetapan kadar air tanah ini adalah untuk mengetahui kadar air tanah pada tanah lapisan I dan lapisan II yang telah di ambil di lapangan, serta faktor – faktor yang mempengaruhinya.
Kegunaan dari praktikum penetapan kadar air tanah ini adalah sebagai bahan informasi mengenai kadar air yang dikandung oleh tanah yang dapat digunakan sebagai lahan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.



BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kadar Air
Kadar air biasanya dinyatakan dalam banyaknya air yang hilang bila massa tanah dikeringkan dalam oven pada suhu 1050C sampai diperoleh berat tanah kering yang tetap. Penentuan kandungan air dalam tanah dapat ditentukan dengan istilah nisbi, seperti basah dan kering dan istilah jenuh atau tidak jenuh. Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat atau isi (Pairunan, dkk. 1997).
Adapula disebut kadar air pada kapasitas lapang yaitu apabila permukaan lapisan air berkisar 1/3 atm, dimana air memasuki tanah dan tebal lapisan air tanah menipis, tegangan pada batas antara air dengan udara meningkat dan akhirnya begitu besar sehingga menghentikan gerakan air kebawah. Air dalam ruang   pori  makro  tidak  ada   lagi,   tetapi  masih terdapat   dalam   pori  mikro (Foth, 1998).
Titik Layu Permanen adalah kandungan air tanah dimana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Tanaman akan tetap layu baik pada siang ataupun malam hari.Kandungan air pada titik layu permanen adalah pada tegangan 15 bar. Air yang tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan antara 1/3 bar sampai dengan 15 bar (Hakim, 1986).

2.2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kadar Air tanah
Faktor yang mempengaruhi kadar air adalah : (1) tekstur tanah.      Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat. (2) Bahan organik, semakin tinggi kadar bahan organik suatu tanah semakin tinggi pula kadar dan ketersediaan airnya (3) Senyawa kimia, semakin banyak senyawa kimia semakin rendah kadar air tanah, (4) Kedalaman solum, semakin dalam kedalaman solum suatu tanah maka semakin besar kadar airnya, (5) Iklim, faktor iklim meliputi curah hujan suhu dan air (6)Tanaman, faktor tanaman dapat meliputi kedalaman perakaran toleransi terhadap kekeringan serta tingkat dan stadium pertumbuhan yang pada prinsipnya terkait dengan kebutuhan air tanaman. (7) Struktur tanah, apabila struktur tanahnya berbentuk remah, granuler maka kemampuan menahan airnya lebih besar karena struktur tanah tersebut tidak mudah rusak sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup apabila terjadi hujan (Hakim, 1986).
Faktor-faktor yang mempemgaruhi kadar air yaitu evaporasi, tekstur tanah serta bahan organik. Tanah yang berlempung misalnya mempunyai kandungan air yang labih banyak dibandingkan tanah berpasir. Gerakan air dalam tanah akan mempengaruhi keberadaan air disuatu tempat, gerak kapiler pada tanah basah akan lebih cepat daripada gerakan keatas maupun kesamping (Mulyani, 1991).

2.3. Kapasitas Lapang
            Kapasitas lapang adalah suatu keadaan tanah yang merupakan tanah paling lembab dan mampu untuk menahan kadar air terbanyak terhadap adanyagaya tarik bumi atau gaya grafitasi.kapasitas lapang sangat berhubungan dengan lingkungan dan kondisi tanah yang mampu untuk menahan air didalamnya. Misalnya di suatu daerah memiliki kondisi tanah yang bagus dengan kapasitas lapang terbaik maka di dalam tanah tersebut mungkin saja terdapat akar-akaran dari pohon sehingga membantu penyerapan air tanah dan menyimpannya lebih lama di dalam tanah. Akan tetapi dengan berkurangnya jumlah pepohonan menjadikan ekosistem di dalam tanah menjadi semakin buruk dan air tanahpun akan cepat sekali menguap, sehingga tak heran kalau suatu saat nanti akan menimbulkan bencana banjir (Mulyani, M. 1991)
            Menurut (Hardjowigeno, 2007) bahwa air terdapat di daalam tanah karena di tahan/disserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. air dapat mersap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:
a. Air higroskopis, yang terserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman (adhesi antara tanah dan air)
b. Air kapiler, yang terdapat dalam tanah dimana kohesi dan daya adhesi lebih kuat dari gravitasi. dapat bergerak kesamping atau keatas karena gaya-gaya kapiler. sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia bagi tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Foth, H.D., 1998.  Dasar-Dasar Ilmu Tanah..  Edisi VI.  Erlangga, Jakarta.

Hakim N., M.Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S.G. Nugroho, H.M. Soul, M.A. Diha, Go Bang 
Hong, H.H. Bailey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasam Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur. Ujung Pandang.

Haryati.2003. Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hardjowigeno. S, 2003. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo, Jakarta.

Mulyani, M. 1991. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta

Pairunan ,A.K., JL.Nanere, Arifin. S.R.Samosir, R.Tangkai Sari, J.R.Lalopouo, 

B.Ibrahim, H.Asmadi.,  1997.  Dasar-Dasar Ilmu Tanah.  Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur, Ujung Pandang.


1 comment:

quandahnaiman said...

Lucky 7 Casino Resort - Mapyro
Find the cheapest and quickest way 제천 출장마사지 to 경산 출장마사지 get Lucky 동해 출장마사지 7 Casino Resort 정읍 출장안마 in Valle Vegas (Vegas) on Mapyro. It is the first casino to bring you 양주 출장안마 a list of